Sabtu, 29 September 2018

Metode Casework Pekerjaan Sosial

CASEWORK
            Istilah casework pertama kali dikemukakan dalam suatu konferensi amal dan corrections pada tahun 1999 oleh Mary K.Sinkovitch. Pada waktu itu istilah ini kurang diminati dan dianggap sebagai suatu pekerjaan atau upaya yang kurang memiliki harapan. Secara ilmiah casework pertama kali dikemukakan oleh Mary Richmond pada tahun 1992 dan hingga saat ini metode ini masih terus dikembangkan untuk memperoleh validasi praktek yang lebih mapan.
            Pada tahun 1980 casework diakui sebagai salah satu metode pekerjaan sosial yang dikembangkan oleh ribuan pekerja sosial dalam berbagai bidang pelayanan sosial yang luas serta dari berbagai institusi pelayanan sosial. Meskipun mempunyai berbagai macam keterbatasan dan kelemahan, metode pekerjaan sosial dengan individu merupakan metode yang banyak digunakan dalam praktik pekerjaan sosial.
Pengetahuan dan keterampilan yang berasal dari casework telah diaplikasikan dalam berbagai bentuk praktek pekerjaan sosial. Dalam suatu masyarakat yang berubah cepat dan banyak mengalami benturan sosial budaya, casework merupakan suatu metode yang dapat memberikan pengaruh positif dalam mengurangi kemerosotan kualitas dan harga diri manusia.
A.    Definisi CASEWORK
Menurut Rex A Skidmore (1976) casework merupakan proses untuk membantu individu – individu dalam mencapai penyesuaian satu sama lain serta penyesuaian antara individu dengan lingkungan sosialnya. Casework merupakan metode yang terorganisir dengan baik untuk membantu orang agar mampu menolong dirinya sendiri serta ditujukan untuk meningkatkan, memperbaiki dan memperkuat keberfungsian sosial. Menurut Hellen Harris Perlman casework adalah proses yang dipergunakan oleh badan – badan sosial tertentu untuk membantu individu – individu agar dapat memecahkan masalah – masalah yang dihadapi didalam kehidupan sosial secara lebih efektif.
Proses casework mengandung makna bahwa seseorang yang mempunyai masalah datang kesuatu tempat (badan sosial) dimana terdapat tenaga ahli (pekerja sosial profesional) yang memberikan bantuan kepadanya dengan cara/ proses tertentu. Casework merupakan metode untuk membantu individu yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan ilmiah, pemahaman dan penggunaan teknik – teknik secara terampil yang ditujukan untuk memecahkan masalah atau mengembangkan individu dan kelompok semaksimal mungkin.
Metode casework didasari oleh:
a.       Proses relasi yang bersifat individual, tatap muka.
b.      Pemahaman perilaku manusia yang berasal dari ilmu pengetauan ilmiah.
c.       Merupakan suatu seni.
d.      Mengkombinasikan elemen psikologis dan sosial dari kelayan.

B.     KOMPONEN CASEWORK
Komponen dalam casework terdiri dari: person, problem, process dan place, berikut adalah bahasan dari komponen dalam casework:
1.      PERSON
Kelayan adalah orang yang membutuhkan bantuan terhadap beberapa aspek kehidupan sosial emosionalnya. Ia bisa seorang (laki- laki, perempuan, dewasa, ataupun anak – anak) dan bantuan yang dibutuhkannya dapat berupa bantuan material ataupun nasehat. Kelayan ialah orang – orang yang menerima (atau menjadi konsumen) pelayan profesional, baik individu, keluarga, kelompok kecil maupun, masyarakat yang telah mengadakan kontrak.
Dua tipe kelayan :
a.       Kelayan sukarela, yaitu yang datang kepada pekerja sosial atas kehendak sendiri membawa masalah yang sedang dihadapi.
b.      Kelayan yang terpaksa, baik karena diserahkan oleh yang berwenang/ penguasa maupun karena pekerja sosial yang diminta untuk mengontrak dan melakukan transaksi padanya. (BR Compton dalam Yana Sundayani: 2015)
Jadi seseorang dapat dikatakan sebagai kelayan kalau sudah ada kesepakatan kerja (kontrak) dengan pekerja sosial. Dalam praktek pekerjaan sosial selalu berkaitan dengan tingkah laku kelayan dengan lingkungan sosialnya.
Hal – hal penting yang berkaitan dengan tingkah laku adalah:
1)      Tingkah laku manusia memiliki tujuan.
2)      Tingkah laku manusia tergantung pada fungsionalitas struktur kepribadian (id, ego, super ego).
3)      Struktur dan keberfungsian kepribadian merupakan produk dari peralatan konstitusional dan pembawaan yang berinteraksi secara terus menerus dengan lingkungan fisik, psikologis, dan sosial.
4)      Seseorang pada fase kehidupan merupakan produk dari keturunan, lingkungan dan suatu proses untuk berubah.
5)      Tingkah laku manusia dalam proses tersebut dibentuk dan dinilai oleh harapan lingkungannya atas peran dan status yang disandangnya.
6)      Kelayan selalu merupakan seseorang dalam keadaan tertekan.

2.      PROBLEM
Masalah dapat timbul oleh adanya kebutuhan (need), rintangan – rintangan, kumpulan frustasi atau maladjusment. Seringkali semuanya ini telah mengganggu kewajaran situasi hidupnya serta kemampuannya untuk menghadapi situasi semacam ini. Klasifikasi masalah menurut Dorothy Fahs Beck:
1)      Klasifikasi masalah kepribadian
2)      Klasifikasi masalah lingkungan
3)      Klasifikasi masalah yang berupa krisis
Stress merupakan tekanan yang mengakibatkan ketidakberfungsian, dengan demikian ketidakberfungsian inilah yang dikatakan masalah (Wermer Boehm dalam Yana Sundayani)
Lima asusmsi dasar dari casework yang dapat diaplikasikan dalam membantu memecahkan masalah klien:
1)      Setiap individu harus dipandang sebagai seorang person yang memiliki harga diri dan martabat.
2)      Setiap perilaku (yang diterima dan yang tidak diterima masyarakat), merupakan ekspresi dari kebutuhan setiap individu.
3)      Setiap individu mampu dan bersedia berubah jika bantuan diberikan dalam jumlah yang cukup dan dalam waktu yang tepat.
4)      Jika bantuan yang diberikan sebelum masalah berkembang semakin serius, maka tanggapan kelayan akan semakin baik.
5)      Keluarga merupakan kekuatan pemberi pengaruh yang sangat penting dalam pengembangan kepribadian, terutama dalam fase usia dini,. (Sophia A Robindon).
3.      PLACE
Badan sosial adalah semacam badan/ lembaga yang tidak berurusan langsung dengan masalah – masalah sosial yang luas melainkan dengan masalah yang mengalami kesulitan dalam mengatasi kehidupan pribadinya. Tujuan badan tersebut adalah membantu individu – individu yang mengalami masalah yang ditimbulkan karena kekeliruan dalam mengadakan hubungan (relationship) antara pribadi dengan pribadi, pribadi dengan kelompok atau pribadi dengan situasi.

Lima ciri badan sosial tempat pekerja sosial melakukan praktek pekerjaan sosial:
1)      Dibentuk berdasarkan kebutuhan yang ada di masyarakat dalam rangka mencapai tingkatan keberfungsian sosial.
2)      Program kerjanya sesuai dengan tuntutan masyarakat.
3)      Memiliki struktur tugas dan jenjang komando yang jelas.
4)      Merupakan suatu organisme yang hidup dan mampu mengadakan adaptasi terhadap perubahan – perubahan lingkungan.
5)      Pekerja sosial yang bekerja pada lembaga tersebut, walaupun dipengaruhi oleh kebijakan lembaga, akan tetapi memberikan pelayanan  pertolongannya kepada kelayan secara individual.

4.      PROCESS
Casework memusatkan perhatian pada aspek – aspek yang diindividualisasikan. Proses ini terdiri dari serangkaian usaha pemecahan masalah yang dilakukan melalui relationships yang diarahkan pada tujuan tertentu yaitu: mempengaruhi pribadi klien sehingga dapat mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi dan atau mempengaruhi masalah tersebut agar dapat dipecahkan.

Lima tahapan proses pertolongan dalam praktek pekerjaan sosial, yaitu:
1)      EIC (Engangement, intake, contract)
Merupakan tahap awal dalam praktek pertolongan, yaitu kontak awal antara pekerja sosial dengan kelayan yang berakhir dengan kesepakatan untuk terlibat dalam keseluruhan proses.
2)      Asessment (pengungkapan dan pemahaman masalah)
Merupakan tahapan untuk mempelajari masalah – masalah yang dihadapi kelayan. Tahap ini berisi: pernyataan masalah, asessment kepribadian, analisis situasional, perumusan secara integratif dan evaluasi.
3)      Planning (Perencanaan)
Merupakan pemilihan strategi, teknik, dan metode yang didasarkan pada proses assessment masalah.
4)      Intervention (Intervensi)
Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan berencana dalam diri kelayan dan situasinya.
5)      Evaluation (Evaluasi)
Merupakan penilaian terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam planning, serta melihat kembali kemajuan – kemajuan yang telah dicapai sehubungan dengan tujuan.
6)      Termination (Terminasi)
Tahap ini dilakukan bila tujuan – tujuan yang telah disepakati dalam kontrak telah dicapai dan mungkin sudah tidak dicapai kemajuan – kemajuan yang berarti dalam pemecahan masalah.
            Kompleksitas praktik casework terletak pada faktor titik pusat peratian pada dua hal yaitu:
1.      Membantu usaha pemecahan masalah yang dihadapi kelayan didalam ingkungan hidupnya.
2.      Meningkatkan kapasitas kelayan untuk perkembangan selanjutnya.

C.    KERANGKA PRAKTIK CASEWORK

Kerangka praktik social casework dapat ditinjau mulai dari tujuan, asumsi nilai, metode, teknik serta teori – teorinya.
1.      Tujuan
1)      Membantu individu dan kelompok untuk mengidentifikasi dan memecahkan atau mengurangi masalah – masalah yang muncul akibat adanya kondisi ketidaksesuaian antara dirinya dengan lingkungannya.
2)      Mengidentifikasi bidang – bidang potensial munculnya ketidaksesuaian antara individu, kelompok, dan lingkungan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian tersebut.
3)      Mengidentifikasi, menemukan dan memperkuat potensi individu kelompok dan masyarakat semaksimal mungkin
2.      Asumsi Nilai dalam casework
1)      Nilai tentang harga diri dan martabat
Individu memiliki kemampuan untuk memandu atau mengarahkan perilakunya serta kemampuannya untuk menentukan tujuan – tujuan maupun cara mencapai tujuan tersebut. Pengakuan terhadap martabat dan harga diri seseorang serta penekanan pada individu dan keluarga
2)      Nilai tentang keunikan individu
Keunikan individu pada hakekatnya merupakan penerimaan serta cara pandang tentang perbedaan sari setiap individu.
3)      Nilai tentang kemandirian ( self determination)
Mengacu pada hak untuk menentukan pilihannya sendiri tentang bantuan pekerja sosial, proses yang dilalui serta tujuan – tujuan yang akan dicapai.
Rintangan pelaksanaan proses casework:
i.     Tidak tersedianya alat dan sumber
ii.   Ketidaktahuan (ignorance) untuk memecahkan masalah.
iii. Masalah akan sulit dipecahkan apabila orang yang mengalaminya tidak memiliki energi fisik dan emosional.
iv. Masalah sering menimbulkan seseorang emosinya menjadi tidak terkendali.
v.   Masalah yang sudah kronis, sehingga masalah tersebut menguasai pikiran dalam tindakannya.
vi. Orang sulit memecahkan masalah karena tidak terbiasa menyusun suatu rencana yang sistematis.
3.      Prinsip – prinsip dalam Casework
Menurut Felix P. Biestek (1957) dalam Johnson (1983), ada tujuh prinsip klasik tentang relasi casework adalah:
1)      Individuaslisasi/ individualization/ affimiting individuality
Setiap individu adalah, memiliki dan mengakui bahwa setiap orang mempunyai harkat martabat, harga diri. Pengalaman hidup, lingkungan hidup yang berbeda dari individu yang lain. Pekerja sosial menggunakan prinsip ini ketika keberfungsian dari sudut tanpa prasangka, tanpa bias, ketika menerapkan pengetahuan tentang perbedaan manusia, ketika empati terhadap kelayan, ketika mendengarkan dan mengamati untuk memahami kelayan secara lebih baik.
2)      Pengungkapan perasaan secara bertujuan/purposefull expression of feeling
Setiap individu memiliki kebutuhan untuk mengekspresikan perasaannya. Emosi (negatif dan Positif) dipandang sama pentingnya dengan pikiran dan pengetahuan.
3)      Keterlibatan emosional secara terkendali/ controlled emotional involment
Pekerja sosial harus mampu ikut ‘merasakan’ orang lain. Pekerja sosial harus mampu menunjukan pemahaman yang sungguh – sungguh tentang perasaan orang lain.
4)      Penerimaan/ acceptance
Menerima keadaan kelayan apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta dengan potensi yang dimilikinya, dan memahaminya pada keadaan saat itu. Hal ini tidak identik dengan pekerja sosial menyetujui segala sesuatu yang dilakukan kelayan.
5)      Sikap tidak menghakimi/ nondjudmental
Kelayan mempunyai hak untuk mengemukakan situsi yang dihadapi tanpa tanggapan negatif dari pekerja sosial, artinya pekerja sosial tidak memberikan penilaian pribadi terhadap perilaku kelayan. Hal yang penting adalah pekerja sosial mengetahui mengapa kelayan mempunyai masalah yang sekarang sedang dihadapinya.
6)      Menentukan diri sendiri/ self determination
Pekerja sosial hanya sebatas memberikan pertolongan, nasehat dan pekerja sosial bersama kelayan mengembangkan berbagai alternatif pilihan dalam pemecahan masalah. Kelayan bebas memilih, menentukan cara pemecahan masalah yang paling sesuai dan yang menentukan pilihan ada pada kelayan itu sendiri.
7)      Kerahasian/ confidentiality-privacy client
Kelayan memerlukan pekerja sosial yang dapat dipercaya dan pekerja sosial tidak dibenarkan membicarakannya kepada orang lain, tetapi sebenarnya kerahasiaan itu sifatnya adalah absolut dan juga relatif.

4.      Metode dan Teknik pada Fase Permulaan
1)      Metode pada fase permulaan proses casework
i.     Mengadakan kontak/ hubungan dengan kelayan sehingga mengurangi kecemasan kelayan dan meningkatkan peraan kepercayaan dan harapan kelayan. Membantu kelayan untuk menjelaskan dan memikirkan tentang masalahnya.
ii.   Menolong kelayan untuk memfokuskan kebutuhan – kebutuhannya yang didapatkan dari pelayanan lembaga sosial dan tujuan yang kelayan cari.
iii. Menyerahkan partisipasi kelayan dalam usaha pemecahan masalah yang akan dilaksanakan.
2)      Teknik pada fase permulaan proses casework
Teknik pada fase permulaan proses casework adalah relationship/ relasi, support/ dukungan, reassurance/ menenagkan, clarification/ klarifikasi, advice/ nasehat, explanation/ menjelaskan, small talk/ pembicaraan kecil, ventilation/ ventilasi.

Teknik interview pada fase permulaan proses case work adalah: setting/ tempat, privacy/ kerahasiaan, Relaxted / santai, Berikan kelayan waktu; Menjelaskan tentang fungsi lembaga; Dimulai dengan keadaan kelayan; Mencatat interview; Memancing pembicaraan; Diam; Ventilasi; Mengontrol perasaan dan emosi; Mengawasi tingkah laku; Mentransfer dan counter transfer; Jangan menghabisi kata kalimat; Menunjukkan minat dan kesabaran; Mengakhiri interview.
kerahasiaan, Relaxted / santai, Berikan kelayan waktu; Menjelaskan tentang fungsi lembaga; Dimulai dengan keadaan kelayan; Mencatat interview; Memancing pembicaraan; Diam; Ventilasi; Mengontrol perasaan dan emosi; Mengawasi tingkah laku; Mentransfer dan counter transfer; Jangan menghabisi kata kalimat; Menunjukkan minat dan kesabaran; Mengakhiri interview.
5.      Dasar Pengetahuan
Teori yang melandasi casework pada dasarnya berasal dari teori yang melandasi pekerjaan sosial, serta berbagai teori lain tentang hal-hal yang berkaitan dengan manusia dan kemanusiaan. Teori yang mendasarinya adalah:
1)    Psikologi dinamika perkembangan kepribadian, struktur kepribadian serta fungsinya.
2)  Psikologi (ld, ego, super ego). Id adalah energi kehidupan yang selalu berusaha mencari saluran pemuasan: ego adalah sistem kontrol yang mengubah atau menyalurkan dorongan id agar hasilnya menjadi akseptabel bagi dirinya dan lingkungannya: super ego adalah pengaturan yang mengawasi keseimbangan antara apa yang diinginkan dan apa yang dapat seharusnya diperbuat antara dirinya, lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
3)   Teori pengubahan perilaku berdasarkan dari perilaku operant yang memfokuskan, diri pada perilaku yang dapat diamati, diteliti.
Teori sistem, asumsinya bahwa sikap atau tingkah laku yang membentuk kepribadian manusia dipengaruhi oleh sistem yang lebih kecil (individu) maupun sistem yang lebih besar (lingkungan sosial).


Daftar Pustaka: Sundayani, Yana. 2015. Pengantar Metode Pekerjaan Sosial. Bandung: STKSPress.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Metode Penunjang Pekerjaan Sosial

1. PENELITIAN PEKERJAAN SOSIAL Penelitian merupakan metode yang termasuk kedalam metode pelayanan tidak langsung didalam pekerjaan sosi...