CASEWORK
Istilah casework pertama kali
dikemukakan dalam suatu konferensi
amal dan corrections pada tahun 1999 oleh Mary K.Sinkovitch. Pada waktu itu
istilah ini kurang diminati dan dianggap sebagai suatu pekerjaan atau upaya
yang kurang memiliki harapan. Secara ilmiah casework pertama kali dikemukakan
oleh Mary Richmond pada tahun 1992 dan hingga saat ini metode ini masih terus
dikembangkan untuk memperoleh validasi praktek yang lebih mapan.
Pada tahun 1980 casework diakui sebagai salah
satu metode pekerjaan sosial yang dikembangkan oleh ribuan pekerja sosial dalam
berbagai bidang pelayanan sosial yang luas serta dari berbagai institusi
pelayanan sosial. Meskipun mempunyai berbagai macam keterbatasan dan kelemahan,
metode pekerjaan sosial dengan individu merupakan metode yang banyak digunakan
dalam praktik pekerjaan sosial.
Pengetahuan
dan keterampilan yang berasal
dari casework telah diaplikasikan dalam berbagai bentuk praktek pekerjaan
sosial. Dalam suatu masyarakat yang berubah cepat dan banyak mengalami benturan
sosial budaya, casework merupakan suatu metode yang dapat memberikan pengaruh
positif dalam mengurangi kemerosotan kualitas dan harga diri manusia.
A.
Definisi
CASEWORK
Menurut Rex A Skidmore (1976) casework
merupakan proses untuk membantu individu – individu dalam mencapai penyesuaian
satu sama lain serta penyesuaian antara individu dengan lingkungan sosialnya.
Casework merupakan metode yang terorganisir dengan baik untuk membantu orang
agar mampu menolong dirinya sendiri serta ditujukan untuk meningkatkan,
memperbaiki dan memperkuat keberfungsian sosial. Menurut Hellen Harris
Perlman casework adalah proses yang dipergunakan oleh badan – badan sosial
tertentu untuk membantu individu – individu agar dapat memecahkan masalah –
masalah yang dihadapi didalam kehidupan sosial secara lebih efektif.
Proses casework mengandung makna bahwa
seseorang yang mempunyai masalah datang kesuatu tempat (badan sosial) dimana terdapat tenaga
ahli (pekerja sosial profesional)
yang
memberikan bantuan kepadanya dengan cara/ proses tertentu. Casework merupakan
metode untuk membantu individu yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan ilmiah,
pemahaman dan penggunaan teknik – teknik secara terampil yang ditujukan untuk
memecahkan masalah atau mengembangkan individu dan kelompok semaksimal mungkin.
Metode
casework didasari oleh:
a. Proses
relasi yang bersifat individual, tatap muka.
b. Pemahaman
perilaku manusia yang berasal dari ilmu pengetauan ilmiah.
c. Merupakan
suatu seni.
d. Mengkombinasikan
elemen psikologis dan sosial dari kelayan.
B.
KOMPONEN
CASEWORK
Komponen
dalam casework terdiri dari: person, problem, process dan place, berikut adalah
bahasan dari komponen dalam casework:
1.
PERSON
Kelayan adalah orang yang membutuhkan
bantuan terhadap beberapa aspek kehidupan sosial emosionalnya. Ia bisa seorang
(laki- laki, perempuan, dewasa, ataupun anak – anak) dan bantuan yang
dibutuhkannya dapat berupa bantuan material ataupun nasehat. Kelayan ialah
orang – orang yang menerima (atau menjadi konsumen) pelayan profesional, baik
individu, keluarga, kelompok kecil maupun, masyarakat yang telah mengadakan
kontrak.
Dua
tipe kelayan :
a. Kelayan
sukarela, yaitu yang datang kepada pekerja sosial atas kehendak sendiri membawa
masalah yang sedang dihadapi.
b. Kelayan
yang terpaksa, baik karena diserahkan oleh yang berwenang/ penguasa maupun
karena pekerja sosial yang diminta untuk mengontrak dan melakukan transaksi
padanya. (BR Compton dalam Yana
Sundayani: 2015)
Jadi
seseorang dapat dikatakan sebagai kelayan kalau sudah ada kesepakatan kerja
(kontrak) dengan pekerja sosial. Dalam praktek pekerjaan sosial selalu berkaitan
dengan tingkah laku kelayan dengan lingkungan sosialnya.
Hal
– hal penting
yang berkaitan dengan tingkah laku adalah:
1) Tingkah
laku manusia memiliki tujuan.
2) Tingkah
laku manusia tergantung pada fungsionalitas struktur kepribadian (id, ego, super ego).
3) Struktur
dan keberfungsian kepribadian merupakan produk dari peralatan konstitusional
dan pembawaan yang berinteraksi secara terus menerus dengan lingkungan fisik,
psikologis, dan sosial.
4) Seseorang
pada fase kehidupan merupakan produk dari keturunan, lingkungan dan suatu proses untuk
berubah.
5) Tingkah
laku manusia dalam proses tersebut dibentuk dan dinilai oleh harapan
lingkungannya atas peran dan status yang disandangnya.
6) Kelayan
selalu merupakan seseorang dalam keadaan tertekan.
2.
PROBLEM
Masalah
dapat timbul oleh adanya
kebutuhan (need), rintangan – rintangan, kumpulan frustasi atau maladjusment.
Seringkali semuanya ini telah mengganggu kewajaran situasi hidupnya serta
kemampuannya untuk menghadapi situasi semacam ini. Klasifikasi masalah menurut
Dorothy Fahs Beck:
1) Klasifikasi
masalah kepribadian
2) Klasifikasi
masalah lingkungan
3) Klasifikasi
masalah yang berupa krisis
Stress
merupakan tekanan yang mengakibatkan ketidakberfungsian, dengan demikian ketidakberfungsian
inilah yang dikatakan masalah (Wermer Boehm
dalam Yana Sundayani)
Lima
asusmsi dasar dari casework yang dapat diaplikasikan dalam membantu memecahkan
masalah klien:
1) Setiap
individu harus dipandang sebagai seorang person yang memiliki harga diri dan
martabat.
2) Setiap
perilaku (yang diterima dan yang tidak diterima masyarakat), merupakan ekspresi
dari kebutuhan setiap individu.
3) Setiap
individu mampu dan bersedia berubah jika bantuan diberikan dalam jumlah yang
cukup dan dalam waktu yang tepat.
4) Jika
bantuan yang diberikan sebelum masalah berkembang semakin serius, maka tanggapan
kelayan akan semakin baik.
5) Keluarga
merupakan kekuatan pemberi pengaruh yang sangat penting dalam pengembangan
kepribadian, terutama dalam fase usia dini,. (Sophia A Robindon).
3.
PLACE
Badan
sosial adalah semacam badan/ lembaga yang tidak berurusan langsung dengan
masalah – masalah sosial yang luas melainkan dengan masalah yang mengalami
kesulitan dalam mengatasi kehidupan pribadinya. Tujuan badan tersebut adalah
membantu individu – individu yang mengalami masalah yang ditimbulkan karena
kekeliruan dalam mengadakan hubungan (relationship) antara pribadi dengan
pribadi, pribadi dengan kelompok atau pribadi dengan situasi.
Lima
ciri badan sosial tempat pekerja sosial melakukan praktek pekerjaan sosial:
1) Dibentuk
berdasarkan kebutuhan yang ada di masyarakat dalam rangka mencapai tingkatan
keberfungsian sosial.
2) Program
kerjanya sesuai dengan tuntutan masyarakat.
3) Memiliki
struktur tugas dan jenjang komando yang jelas.
4) Merupakan
suatu organisme yang hidup dan mampu mengadakan adaptasi terhadap perubahan –
perubahan lingkungan.
5) Pekerja
sosial yang bekerja pada lembaga tersebut, walaupun dipengaruhi oleh kebijakan
lembaga, akan tetapi memberikan pelayanan
pertolongannya kepada kelayan secara individual.
4.
PROCESS
Casework
memusatkan perhatian pada aspek – aspek yang diindividualisasikan. Proses ini
terdiri dari serangkaian usaha pemecahan masalah yang dilakukan melalui
relationships yang diarahkan pada tujuan tertentu yaitu: mempengaruhi pribadi
klien sehingga dapat mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi dan atau mempengaruhi masalah tersebut agar dapat dipecahkan.
Lima
tahapan proses pertolongan dalam praktek pekerjaan sosial, yaitu:
1)
EIC
(Engangement, intake, contract)
Merupakan tahap awal
dalam praktek pertolongan, yaitu kontak awal antara pekerja sosial dengan
kelayan yang berakhir dengan
kesepakatan untuk terlibat dalam keseluruhan proses.
2)
Asessment
(pengungkapan dan pemahaman masalah)
Merupakan tahapan untuk
mempelajari masalah – masalah yang dihadapi kelayan. Tahap ini berisi:
pernyataan masalah, asessment kepribadian, analisis situasional, perumusan
secara integratif dan evaluasi.
3)
Planning
(Perencanaan)
Merupakan pemilihan
strategi, teknik, dan metode yang didasarkan pada proses assessment masalah.
4)
Intervention
(Intervensi)
Merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk menghasilkan perubahan berencana dalam diri kelayan dan
situasinya.
5)
Evaluation
(Evaluasi)
Merupakan penilaian
terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam planning, serta melihat
kembali kemajuan – kemajuan yang telah dicapai sehubungan dengan tujuan.
6)
Termination
(Terminasi)
Tahap ini dilakukan bila tujuan –
tujuan yang telah disepakati dalam kontrak telah dicapai dan mungkin sudah
tidak dicapai kemajuan – kemajuan yang berarti dalam pemecahan masalah.
Kompleksitas praktik casework
terletak pada faktor titik pusat peratian pada dua hal yaitu:
1. Membantu
usaha pemecahan masalah yang dihadapi kelayan didalam ingkungan hidupnya.
2. Meningkatkan
kapasitas kelayan untuk perkembangan selanjutnya.
C.
KERANGKA
PRAKTIK CASEWORK
Kerangka
praktik social casework dapat ditinjau mulai dari tujuan, asumsi nilai, metode,
teknik serta teori – teorinya.
1. Tujuan
1) Membantu
individu dan kelompok untuk mengidentifikasi dan memecahkan atau mengurangi
masalah – masalah yang muncul akibat adanya kondisi ketidaksesuaian antara
dirinya dengan lingkungannya.
2) Mengidentifikasi
bidang – bidang potensial munculnya ketidaksesuaian antara individu, kelompok,
dan lingkungan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian
tersebut.
3) Mengidentifikasi,
menemukan dan memperkuat potensi individu kelompok dan masyarakat semaksimal
mungkin
2. Asumsi
Nilai dalam casework
1) Nilai
tentang harga diri dan martabat
Individu memiliki
kemampuan untuk memandu atau mengarahkan perilakunya serta kemampuannya untuk
menentukan tujuan – tujuan maupun cara mencapai tujuan tersebut. Pengakuan
terhadap martabat dan harga diri seseorang serta penekanan pada individu dan
keluarga
2) Nilai
tentang keunikan individu
Keunikan individu pada
hakekatnya merupakan penerimaan serta cara pandang tentang perbedaan sari
setiap individu.
3) Nilai
tentang kemandirian ( self determination)
Mengacu pada hak untuk
menentukan pilihannya sendiri tentang bantuan pekerja sosial, proses yang
dilalui serta tujuan – tujuan yang akan dicapai.
Rintangan pelaksanaan
proses casework:
i. Tidak
tersedianya alat dan sumber
ii. Ketidaktahuan
(ignorance) untuk memecahkan masalah.
iii. Masalah
akan sulit dipecahkan apabila orang yang mengalaminya tidak memiliki energi
fisik dan emosional.
iv. Masalah
sering menimbulkan seseorang emosinya menjadi tidak terkendali.
v. Masalah
yang sudah kronis, sehingga masalah tersebut menguasai pikiran dalam
tindakannya.
vi. Orang sulit memecahkan
masalah karena tidak terbiasa menyusun suatu rencana yang sistematis.
3. Prinsip
– prinsip dalam Casework
Menurut Felix P.
Biestek (1957) dalam Johnson (1983), ada tujuh prinsip klasik tentang relasi
casework adalah:
1) Individuaslisasi/
individualization/ affimiting individuality
Setiap individu adalah,
memiliki dan mengakui bahwa setiap orang mempunyai harkat martabat, harga diri.
Pengalaman hidup, lingkungan hidup yang berbeda dari individu yang lain.
Pekerja sosial menggunakan prinsip ini ketika keberfungsian dari sudut tanpa
prasangka, tanpa bias, ketika menerapkan pengetahuan tentang perbedaan manusia,
ketika empati terhadap kelayan, ketika mendengarkan dan mengamati untuk
memahami kelayan secara lebih baik.
2) Pengungkapan
perasaan secara bertujuan/purposefull expression of feeling
Setiap individu
memiliki kebutuhan untuk mengekspresikan perasaannya. Emosi (negatif dan
Positif) dipandang sama pentingnya
dengan pikiran dan pengetahuan.
3) Keterlibatan
emosional secara terkendali/ controlled emotional involment
Pekerja sosial harus
mampu ikut ‘merasakan’ orang lain. Pekerja sosial harus mampu menunjukan
pemahaman yang sungguh – sungguh tentang perasaan orang lain.
4) Penerimaan/
acceptance
Menerima keadaan
kelayan apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya serta dengan
potensi yang dimilikinya, dan memahaminya pada keadaan saat itu. Hal ini tidak
identik dengan pekerja sosial menyetujui segala sesuatu yang dilakukan kelayan.
5) Sikap
tidak menghakimi/ nondjudmental
Kelayan mempunyai hak
untuk mengemukakan situsi yang dihadapi tanpa tanggapan negatif dari pekerja sosial, artinya
pekerja sosial tidak memberikan penilaian pribadi terhadap perilaku kelayan.
Hal yang penting adalah pekerja
sosial mengetahui mengapa kelayan mempunyai masalah yang sekarang sedang
dihadapinya.
6) Menentukan
diri sendiri/ self determination
Pekerja sosial hanya
sebatas memberikan pertolongan, nasehat dan
pekerja sosial bersama kelayan mengembangkan berbagai alternatif pilihan dalam
pemecahan masalah. Kelayan bebas memilih, menentukan cara pemecahan masalah yang
paling sesuai dan yang menentukan pilihan ada pada kelayan itu sendiri.
7) Kerahasian/
confidentiality-privacy client
Kelayan memerlukan
pekerja sosial yang dapat
dipercaya dan pekerja sosial tidak dibenarkan membicarakannya kepada orang
lain, tetapi sebenarnya
kerahasiaan itu sifatnya adalah absolut dan juga relatif.
4. Metode
dan Teknik pada Fase Permulaan
1) Metode
pada fase permulaan proses casework
i. Mengadakan
kontak/ hubungan dengan kelayan sehingga mengurangi kecemasan kelayan dan
meningkatkan peraan kepercayaan dan harapan kelayan. Membantu kelayan untuk
menjelaskan dan memikirkan tentang masalahnya.
ii. Menolong
kelayan untuk memfokuskan kebutuhan – kebutuhannya yang didapatkan dari
pelayanan lembaga sosial dan tujuan yang kelayan cari.
iii. Menyerahkan
partisipasi kelayan dalam usaha pemecahan masalah yang akan dilaksanakan.
2) Teknik
pada fase permulaan proses casework
Teknik pada fase
permulaan proses casework adalah relationship/ relasi, support/ dukungan,
reassurance/ menenagkan, clarification/ klarifikasi, advice/ nasehat, explanation/
menjelaskan, small talk/ pembicaraan kecil, ventilation/ ventilasi.
Teknik interview pada
fase permulaan proses case work adalah: setting/ tempat, privacy/ kerahasiaan, Relaxted /
santai, Berikan kelayan waktu; Menjelaskan tentang
fungsi lembaga; Dimulai dengan keadaan kelayan; Mencatat interview; Memancing pembicaraan; Diam; Ventilasi;
Mengontrol perasaan dan emosi; Mengawasi tingkah laku;
Mentransfer dan counter transfer;
Jangan menghabisi kata kalimat; Menunjukkan minat dan kesabaran; Mengakhiri interview.
kerahasiaan,
Relaxted /
santai, Berikan kelayan waktu; Menjelaskan tentang
fungsi lembaga; Dimulai dengan keadaan kelayan; Mencatat interview; Memancing pembicaraan; Diam; Ventilasi;
Mengontrol perasaan dan emosi; Mengawasi tingkah laku;
Mentransfer dan counter transfer;
Jangan menghabisi kata kalimat; Menunjukkan minat dan kesabaran; Mengakhiri interview.
5.
Dasar Pengetahuan
Teori
yang melandasi casework pada dasarnya
berasal dari teori yang melandasi pekerjaan sosial, serta berbagai teori lain
tentang hal-hal yang berkaitan dengan manusia dan kemanusiaan. Teori yang
mendasarinya adalah:
1) Psikologi dinamika
perkembangan kepribadian, struktur kepribadian serta fungsinya.
2) Psikologi (ld, ego,
super ego). Id adalah energi kehidupan yang selalu berusaha mencari saluran
pemuasan: ego adalah sistem kontrol yang mengubah atau menyalurkan dorongan id
agar hasilnya menjadi akseptabel bagi dirinya dan lingkungannya: super ego
adalah pengaturan yang mengawasi keseimbangan antara apa yang diinginkan dan
apa yang dapat seharusnya diperbuat antara dirinya, lingkungan fisik dan
lingkungan sosialnya.
3) Teori pengubahan
perilaku berdasarkan dari perilaku operant yang memfokuskan, diri pada perilaku
yang dapat diamati, diteliti.
Teori sistem, asumsinya
bahwa sikap atau tingkah laku yang membentuk kepribadian manusia dipengaruhi
oleh sistem yang lebih kecil (individu) maupun sistem yang lebih besar
(lingkungan sosial).Daftar Pustaka: Sundayani, Yana. 2015. Pengantar Metode Pekerjaan Sosial. Bandung: STKSPress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar